R_M_Wali Memohon kepada seluruh crew channel kalimantan

aku R_M_Wali selaku staff kalimantan @allnetwork mohon maaf sebelumnya.
Mungkin Mulai Hari ini aku akan jarang On line pake komputer dan mungkin juga jarang Online.

saya berharap atas smua staff kalimantan agar mau ikut menjaga channel kalimantan dengan sebaik-baik nya


saya minta maaf kepada semuanya baik yang kusengaja atau tidak.
saya hanyalah manusia biasa yang gak luput dari kesalahan.
terimakasih atas kerja sama kalian menjaga channel kalimantan ini.

hormat saya R_M_Wali aka kholid :)
Readmore »

Selamat memperingati Hari Pahlawan

MENGHAYATI ARTI PENTING
HARI PAHLAWAN

Tidak lama lagi, bangsa kita akan merayakan Hari Pahlawan 10 November. Sekarang ini, ketika bangsa kita sedang menghadapi angka pengangguran paling sedikitnya 38 juta (Tempo Interaktif 1 Nov), dan utang luarnegeri dan dalamnegeri begitu besar, apakah masih perlu kita repot-repot mengadakan peringatan Hari Pahlawan 10 November? Dan, juga, ketika hiruk-pikuk tentang terorisme sedang melanda seluruh negeri, apa pula gunanya memperingati Hari Pahlawan? Bukankah lebih baik kalau perhatian kita dicurahkan kepada pemberantasan korupsi, yang sudah jelas-jelas mendatangkan kerusakan parah di bidang moral, dan menyebabkan kerugian begitu besar kepada negara dan rakyat? Apakah peringatan Hari Pahlawan masih ada artinya, ketika persatuan dan kesatuan bangsa kita sedang dikoyak-koyak oleh berbagai sentimen negatif kesukuan dan dikotori pertentangan agama? Kiranya, masih banyak lagi pertanyaan lainnya yang bisa diajukan tentang pentingnya memperingati Hari Pahlawan ini.

Kepada mereka yang masih mempertanyakan arti penting peringatan Hari Pahlawan, kiranya perlu – dengan sabar, namun tegas - dijawab : Sangat perlu, karena amat penting!!! (tanda seru tiga kali). Justru karena situasi negara dan bangsa sudah begini bobrok dewasa ini, maka kita semua perlu mengangkat tinggi-tinggi jiwa agung dan revolusioner yang terkandung dalam Hari Pahlawan. Namun, supaya lebih jelas lagi, perlu pula ditegaskan bahwa Hari Pahlawan ini harus kita rayakan dengan cara-cara dan semangat yang baru, yang berbeda dengan yang selama ini dilakukan oleh Orde Baru (beserta para pendukungnya).


ORDE BARU MEMBUNUH API HARI PAHLAWAN

Dalam kaitan ini, mohon marilah sama-sama kita renungkan dalam-dalam yang berikut ini : apakah kultur politik dan kultur moral (dan pendidikan) Orde Baru betul-betul menghayati sungguh-sungguh dan menghormati Hari Pahlawan? Mengingat pengalaman selama puluhan tahun Orde Baru, kita patut meragukannya! Memang, Hari Pahlawan telah selalu dirayakan selama itu. Namun, tanpa apinya. Tanpa jiwa keagungannya. Selama puluhan tahun Orde Baru, Hari Pahlawan kebanyakan hanya diperingati dengan upacara-upacara yang bersifat ritual, yang kerdil jiwanya dan miskin pula isinya..

Tidak bisa lain! Sebab, pada hakekatnya, atau pada intinya, Hari Pahlawan adalah berjiwa revolusioner. Hari Pahlawan mengandung patriotisme dan nasionalisme yang tinggi. Hari Pahlawan adalah sarat dan dengan bobot semangat pengabdian kepada kepentingan rakyat. Hari Pahlawan mencerminkan kerelaan berkorban demi kepentingan nusa dan bangsa. Hati Pahlawan mengandung moral yang agung. Hari Pahlawan juga menyampaikan pesan besar yang terkandung dalam Sumpah Pemuda, Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila; Justru itu semualah yang tidak dimengerti oleh para pendiri (dan pendukung setia) Orde Baru. Bahkan, yang telah dirusak atau dikhianatinya!!! (sekali lagi, tanda seru tiga kali)

Supaya tidak jatuh dalam rumusan yang terdengar muluk-muluk dan generalisasi dangkal, maka perlulah kiranya kita semua berusaha menyimak kembali sejarah lahirnya Hari Pahlawan. Sejarah lahirnya Hari Pahlawan tidak bisa dipisahkan dari peran sejarah Bung Karno, dari kehebatan perjuangan revolusioner rakyat Indonesia di seluruh negeri dalam tahun 45, dan juga tidak bisa dipisahkan dari sejarah pertempuran Surabaya. Yang perlu dicatat juga adalah bahwa Hari Pahlawan ada kaitannya dengan usul Sumarsono kepada Bung Karno dalam tahun 1945 untuk menjadikan 10 November sebagai Hari Pahlawan. Sumarsono adalah; waktu itu, pimpinan tertinggi gerakan PRI (Pemuda Republik Indonesia) yang mempunyai peran penting (dan terutama) semasa pembrontakan rakyat Surabaya untuk merampas senajata Jepang dan kemudian bertempur secara besar-besaran dan heroik melawan pasukan-pasukan Inggris (dan Belanda).


HARI PAHLAWAN ADALAH BERJIWA REVOLUSIONER

Adalah penting dalam menghayati arti Hari Pahlawan, kita semua mencermati bahwa Bung Karno adalah satu di antara sejumlah tokoh-tokoh besar bangsa Indonesia yang paling menonjol (dan paling banyak!) dalam mengangkat arti para pahlawan dalam perjuangan pembebasan bangsa. Ini tercermin dalam banyak halaman buku beliau “Di bawah Bendera Revolusi”, dan juga dalam pidato-pidato beliau. Bung Karno menjadikan Hari Pahlawan sebagai sarana untuk mengingatkan . kepada seluruh bangsa (terutama angkatan muda) bahwa sudah banyak pejuang-pejuang telah gugur, atau mengorbankan harta-benda dan tenaga mereka, untuk mendirikan negara RI. Mereka rela berkorban, supaya kehidupan rakyat banyak bisa menjadi lebih baik dari pada yang sudah-sudah. Mereka berjuang dalam tahun-tahun 20-an, dan selama revolusi kemerdekaan 45, untuk menjadikan negara ini milik bersama, guna menciptakan masyarakat adil dan makmur.

Jadi, menghayati secara benar-benar Hari Pahlawan adalah berarti menghubungkannya dengan revolusi bangsa. Dan seperti yang sudah ditunjukkan oleh sejarah kita, revolusi bangsa Indonesia adalah pluralisme revolusioner. Dalam perjalanan jauh (long march) yang berliku-liku ini berbagai tokoh golongan masyarakat ( dari berbagai suku, keturunan, agama dan aliran politik) telah menyatukan diri dalam barisan panjang revolusioner kita.

Dengan latar-belakang pandangan sejarah yang demikian itu pulalah kiranya kita bisa mengerti mengapa Bung Karno menerima usul Sumarsono untuk menjadikan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan. Sedangkan Sumarsono sendiri, yang menjadi pimpinan tertinggi PRI di Surabaya waktu itu, adalah seorang pemuda yang masa kecilnya mendapat pendidikan Kristen, dan setelah besar mempunyai hubungan erat dengan gerakan di bawah tanah PKI. melawan kolonialsime Belanda dan fasisme Jepang (lewat jaring-jaringan Mr; Amir Syarifuddin, pelukis Sudjoyono, tokoh PKI Widarta dan lain-lain)..

Dari ketinggian pandangan revolusioner yang demikian itulah kita sepatutnya memandang arti penting Hari Pahlawan. Jadi, tidak cukup hanya dengan pengibaran bendera dan nyanyi--nyanyian atau pidato-pidato yang isinya kosong atau steril saja Upacara-upacara memang tetap perlu dikerjakan, namun yang lebih penting adalah memberi isi dan jiwa kepada hari keramat ini.


PARA PAHLAWAN MENANGIS DALAM MAKAM

Dewasa ini, memperingati Hari Pahlawan dengan semangat baru, cara baru, pandangan baru, adalah penting. Sebab, kita sama-sama menyaksikan bahwa selama Orde Baru, keagungan jiwa revolusioner Hari Pahlawan yang dicetuskan oleh Bung Karno telah dibikin mandul atau kerdil. Pastilah para pahlawan kita dari berbagai angkatan, berbagai suku, berbagai agama dan aliran politik, menangis sedih dalam makam mereka, melihat keadaan bangsa dan negara kita yang seperti sekarang ini. Bukanlah bangsa dan negara yang macam sekarang ini yang mereka cita-citakan ketika mereka bersedia mengorbankan diri dalam berbagai medan perjuangan, termasuk dalam pertempuran-pertempuran di seluruh tanahair.

Sebagai produk kultur politik dan kultur moral Orde Baru kerusakan dan pembusukan melanda di seluruh lini, baik di bidang eksekutif, legislatif dan judikatif, termasuk di kalangan agama. Banyak tokoh-tokoh politik, pemuka masyarakat dan pejabat yang benar-benar sudah menjadi penjahat dan pengkhianat rakyat. Banyak di antara mereka sudah tidak peduli lagi terhadap kepentingan publik. Mereka menghalalkan segala cara untuk mencuri milik negara dan rakyat. Mereka tidak segan-segan menggunakan dalil-dalil dan kedok agama untuk menimbulkan perpecahan, dan menyebar benih-benih kerusuhan.


TUGAS ANGKATAN MUDA

Mengingat situasi yang begini buruk dewasa ini (ingat : dampak peristiwa bom di Bali, hubungan internasional yang memburuk, investasi yang menurun, utang yang makin menggunung, pengangguran yang makin membengkak, pelecehan terus-menerus terhadap hukum dan HAM, korupsi yang tetap merajalela) , adalah kewajiban moral angkatan muda dari berbagai golongan, keturunan, suku, agama, dan aliran politik untuk menjadikan jiwa Hari Pahlawan.sebagai senjata guna berjuang melawan pembusukan besar-besaran ini. Sebab, kelihatannya, kita sudah tidak bisa menaruh harapan lagi kepada berbagai angkatan yang telah ikut mendirikan Orde Baru, dan juga yang merupakan produk (didikan) kultur buruk ini.

Jiwa yang sudah pernah dimanifestasikan oleh angkatan muda secara gemilang dalam tahun 1998 dalam menumbangkan kekuasaan Suharto, perlu dipupuk dan dikobarkan terus, dalam bentuk-bentuk baru, sesuai dengan perkembangan situasi. Dalam perlawanan terhadap Orde Baru telah jatuh korban-korban. Mereka adalah bagian dari sederetan panjang pahlawan, yang kebanyakan tidak dikenal. Karena telah mengorbankan diri untuk melawan sistem politik dan kediktatoran yang telah membikin banyak kerusakan parah terhadap bangsa dan negara selama puluhan tahun, maka sudah sepatutnyalah bahwa mereka kita pandang sebagai pahlawan pendobrak Orde Baru.

Hari Pahlawan harus sama-sama kita kembalikan kepada peran (dan pesannya) yang semestinya. Ini adalah tugas utama bangsa kita, termasuk dari kalangan pendidikan dan sejarawan. Angkatan muda harus dididik untuk menghayati benar-benar semangat pengabdian kepada rakyat dan pengorbanan diri demi kepentingan nusa dan bangsa. Kalangan sejarawan (dan pendidikan) perlu sekali meninjau kembali buku-buku sejarah dalam sekolah-sekolah, sehingga generasi muda kita mengenal sejarah bangsa secara benar (ingat : pemalsuan yang memblingerkan : serangan 1 Maret dan pendudukan 6 jam di Jogya oleh Suharto dan pemalsuan-pemalsuan sejarah lainnya).

Bangsa yang besar menghargai para pahlawannya. Bangsa Indonesia pernah dipandang besar oleh bangsa lain di dunia, terutama oleh rakyat-rakyat di Asia, Afrika dan Amerika Latin, berkat perjuangannya melawan kolonialisme dan imperialisme ( mohon dicatat antara lain : revolusi 45, Konferensi Bandung, Konferensi Pengarang Asia-Afrika, Konferensi Wartawan Asia-Afrika, Ganefo, Konferensi Internasional Anti Pangkalan Militer Aaing).

Sekarang ini, negeri kita Indonesia sedang terpuruk citranya di dunia. Sekali lagi, bukan negeri yang macam beginilah yang dicita-citakan oleh ratusan ribu (bahkan mungkin jutaan) pahlawan kita, yang dalam barisan panjang dan berliku-liku telah berbondong-bondong bersedia mengorbankan diri, demi kita semua dan demi anak-cucu kita.

Dengan tekad bersama untuk menjunjung tinggi-tinggi semangat revolusioner dalam mengabdi kepada kepentingan rakyat, marilah kita sambut peringatan Hari Pahlawan !
Readmore »

Cucu Pattimura: Kakek Buyut Patut Diteladani

Ambon (ANTARA News) - Pattimura patut diteladani dan jasanya dalam memperjuangkan kemerdekaan Maluku dan Indonesia perlu diperingati pada hari Pahlawan, kata salah seorang cucu keturunan Pattimura, Marcellina Matulessy.

"Pattimura telah berjuang untuk kemerdekaan Maluku dan Indonesia. Ia patut dikenang saat hari Pahlawan dan jiwa kepahlawanannya harus menjadi teladan bagi generasi muda," katanya kepada ANTARA di Ambon, Senin.


Menurut Marcellina, Thomas Matulessy atau yang lebih dikenal dengan nama Kapitan (panglima perang) Pattimura adalah putera Maluku yang berjuang melawan penjajah Belanda, hingga akhirnya ditangkap dan dijatuhi hukuman mati di Benteng Niuew Victoria pada tahun 1817 saat usianya baru 34 tahun.

Wanita berusia 56 tahun itu mengatakan, semangat kakek buyutnya itu patut dijadikan teladan bagi generasi muda untuk ikut membangun bangsa dan negara agar lebih maju dan makmur di masa datang.

Ia juga mengatakan, saat ini penjajahan oleh bangsa asing sudah tidak ada, tetapi belum seluruh warga bangsa Indonesia merdeka akibat penindasan modern, yang dilakukan sebagian warga bangsa sendiri yang tidak bertanggungjawab.

"Generasi sekarang harus mencontoh perjuangan para pahlawan dengan cara ikut menciptakan kesejahteraan bangsa, dan bukan sebaliknya merampas hak dari orang lain yang berarti merampas kemerdekaannya."

Marcellina lebih jauh berpendapat, nilai-nilai kepahlawanan masyarakat Maluku yang sekarang tidak seperti pada jaman kakek nenek dan orang tuanya, yang menganggap peringatan hari Pahlawan sebagai sesuatu yang sakral dan pantas untuk diperingati sebagai salah satu bentuk ungkapan terima kasih atas jasa-jasa mereka.

"Masyarakat sekarang lebih menganggap peringatan hari Pahlawan sebagai formalitas saja, bukan dari maknanya. Kalau tak ada mereka maka kita tidak mungkin bisa menghirup udara kemerdekaan," katanya.

Dukung SBY

Marcellina mengakui dirinya sangat mendukung kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono karena telah terbukti sangat memperhatikan masyarakat kecil.

Meski demikian, ia berharap pemerintahan SBY Jilid II lebih memperhatikan anak cucu dan keturunan dari para pahlawan.

"Semoga SBY tetap memperhatikan rakyat kecil, juga kesejahteraan dari keturunan pahlawan Indonesia, tanpa mereka negara ini tak akan pernah ada," ujar Marcellina.

Sementara itu, Alberth Matulessy (23), keponakan dari Marcellina Matulessy, mengatakan dirinya sebagai keturunan Pattimura tidak ingin mempermalukan pahlawan tersebut. Karena itu, sejak masih di bangku pendidikan ia meneladani "kerja keras" Pattimura dalam berjuang meraih kemerdekaan dengan cara giat belajar demi mencapai cita-cita.

"Saya meneladani perjuangannya dengan belajar keras untuk bisa lebih maju," katanya.

Alberth adalah polisi yang bertugas di Polres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease. Sebelumnya ia berprofesi sebagai vokalis band indie di kota Ambon. Alberth meninggalkan band tersebut, karena sebagai abdi negara ia ingin seperti Pattimura memberikan yang terbaik bagi Tanah Air.

Dalam kenangan Albert, moyangnya, Thomas Matulessy lahir di Negeri Haria, Porto, Pulau Saparua, Maluku pada 8 Juni 1783. Kapitan Pattimura dan rekan- rekannya seperti Said Perintah, Anthony Reebhok, Paulus Tiahahu dan putrinya Christina Martha Tiahahu menyerang benteng Duurstede di Saparua pada 15 Mei 1817.

Semua warga Belanda, termasuk Residen van de Berg dibunuh, kecuali anak lelakinya berumur lima tahun yang diselamatkan dan diberi nama van de Berg van Saparua.

Kapitan Pattimura ditangkap pada 12 Nopember 1817. Pahlawan nasional ini terpengaruh bujuk rayu dari penjajah Belanda sehingga pada akhirnya dihukum mati di depan Benteng Niuew Victoria 16 Nopember 1817.
Readmore »

salam Hormat R_M_Wali

asslaa mu alaikum warohmatullohi wabarokatuh
besok tanggal 10 november tepat hari pahlawan...

insya alloh mulai besok aku akan jarang online pake komputer.
jadi agak jarang-jarang bisa Online di dunia maya..

maafin atas semua kesalahan baik yang kusengaja atau tidak


sekian lama ini aku online pake kartu pasca bayar dari telkomsel.
dan besok kemungkinan besar akan aku stop. bukan karena lemot atau lambat.
tp karena sebentar lagi aku akan pergi kebanjarmasin.
mungkin niat sementara kesana adalah silaturrohmi ke mertua atau bisa dibilang main.

tp juga kemungkinan bisa lama disana,kalo aku dan istriku sama mendapat pekerjaan di banjarmasin.
emang sih di jawa juga ada pekerjaan. tp mungkin gaji nya lebih bahkan 2x lipat dari banjarmasin.
yang di jawa masih tetep aku jalanin. dan akan di tunggu oleh saudaraku.
dan kini aku akan belajar untuk lebih bekerja keras untuk masa depan keluargaku.

karena mulai 14 februarari 2009 kemaren aku udah menjadi imam dalam keluarga.
jadi kebutuhan hidup semakin banyak.

disana sebenernya udah ada 3 pekerjaan yang menungguku.
tp ya tergantung gimana nantinya aja.

yang penting aku dan keluargaku sama sama bisa aman dan bagahia.


semoga apa yang aku cita cita kan terkabulkan..
dan berguna bagi nusa bangsa agama dan keluarga...


AMin...

dan semoga kami selamat sampai tujuan...


wass salamu alaikum warohmatullohi wabarokaaaaaaaatuh
Readmore »

Alhamdulillah mungkin mulai hari ini ada hadiah buat pemenang game nomer satu

Dengan rahmat alloh swt. alhamdulillah crew #kalimantan di berikan kepercayaan penuh oleh master abah_benu untuk menjalan kan psy admin nya.

maka dari itu dari crew channel #kalimantan akan memberikan hadiah 1 buah PSY user bagi pemenang game di channel #kalimantan kalo persediaan masih ada.


do`ain aja mudah2an psynya awet. dan bisa buat hadiah..

dan do`ain aja agar lain waktu bisa memberikan hadiah uang atau yang lainnya..
tapi untuk sementara ini hadiah cuman PSY aja :)

mohon pengertian dan partisipasinya..
terima kasih udah mau meramekan channel #kalimantan.
kami sebagai crew #kalimantan allnetwork mengucapkan terima kasih
Readmore »

Gempa 6,7 SR di NTB

BMKG: Tidak Ada Korban Jiwa


Warga berhamburan keluar akibat gempa berkekuatan 6,7 SR yang mengguncang Nusa Tenggara Barat (NTB). Hingga pukul 04.15 WIB belum ada laporan adanya korban jiwa akibat gempa.


"Sampai saat ini belum ada laporan," ujar Hardi, Petugas Analis Pusat Gempa Nasional kepada detikcom, Senin (9/11/20009).

Berdasarkan situs Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), Senin (9/11/2009), gempa terjadi pukul 02.41 WIB, pusat gempa berada di Barat laut pada kedalaman 25 Km di 8.24 LS - 118.65 BT.

Akibat gempa dilaporkan kaca rumah warga pecah. Polsek Sila Bima, NTB mengalami kerusakan. Gempa tidak berpotensi tsunami.

Dinding Polsek Sila Bima NTB Retak



Gempa berkekuatan 6,7 SR mengguncang Nusa Tenggara Barat (NTB). Gempa mengakibatkan dinding Polsek Sila Bima, NTB retak.

"Kami dapat laporan Polsek Sila Bima, NTB dindingnya retak, palfon pada jatuh," ujar Hardi Petugas Analis pusat Gempa Nasional kepada detikcom, Senin (9/11/20009).

Hardi mengaku sempat mendapat informasi dari warga yang menghubungi, kalau ada rumah yang kacanya pecah akibat gempa. "Dapat info ada rumah warga yang kacanya pecah," katanya.

Berdasarkan situs Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), Senin (9/11/2009), pusat gempa berada di Barat laut pada kedalaman 25 Km di 8.24 LS - 118.65 BT.

Gempa Dirasa Sampai Makasar dan Denpasar



Gempa berkekuatan 6,7 SR mengguncang Nusa Tenggara Barat (NTB). Kekuatan gempa cukup besar dirasa sampai Makasar dan Denpasar.

"Cukup besar dirasa sampai Denpasar dan Bali," ujar Hardi Petugas Analis pusat Gempa Nasional kepada detikcom, Senin (9/11/20009).

Berdasarkan situs Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), Senin (9/11/2009), pusat gempa berada di Barat laut pada kedalaman 25 Km di 8.24 LS - 118.65 BT.

Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan maupun korban jiwa akibat peristiwa ini.
Readmore »