command command irc

Perintah-perintah dan teks-teks diketikkan pada tempat yang sama. Perintah-perintah dalam IRC dimulai dengan tanda / (garis miring). Jika Anda memiliki program seperti mIRC untuk Windows, beberapa perintahnya dapat dipilih dari menu-nya. Tetapi, sangatlah dianjurkan agar Anda mempelajari beberapa perintah-perintah dasar dalam IRC terlebih dahulu. Perhatikan spasi dan huruf besar saat Anda mengetikkan perintah-perintah tersebut. Semua perintah-perintah dasar dalam irc berlaku untuk semua client-client.

Beberapa contoh diberikan di bawah ini. Di sini, kita anggap bahwa nick Anda adalah "kali", dan Anda berada di channel "#kalimantan".

Kawan Anda, "mantan", berada di channel "#kalimantan" dengan Anda, dan kawan Anda yang lain, "banjar", sedang berada dalam IRC tetapi tidak dalam channel yang sama dengan Anda. Anda dapat menggunakan contoh-contoh di bawah ini dengan mengganti nick dan/atau nama channel dengan nama-nama yang sebenarnya.

Apa yang Anda ketik Apa yang terjadi
/join #kalimantan Anda bergabung dengan channel bawel
/who #kalimantan Memberikan informasi pemain di channel bawel
@ = channel op, * = IRC op
halo semua Semua pemain di #kalimantan akan melihat:
halo semua
(Anda tidak perlu mengetikkan nick Anda)
/me anak baik Semua pemain di #kalimantan akan melihat:
* kali anak baik
/leave #kalimantan Anda meninggalkan channel bawel
/whois banjar Anda akan mendapatkan informasi tentang banjar, atau nick apa saja yang Anda ketikkan
/whois kali Informasi mengenai diri Anda (catatan: Anda menggunakan nick kali)
/nick NickBaru Mengganti nick Anda menjadi "NickBaru"
/msg banjar halo bos Hanya banjar yang bisa melihat kalimat Anda (Anda tidak perlu berada di dalam channel yang sama dalam hal ini).
banjar akan melihat: *kali* halo bos
/ping #kalimantan Memberikan informasi tentang "delay" (hambatan bolak balik) antara Anda dengan semua pemain yang ada di #kalimantan
/ping banjar Memberikan informasi tentang "delay" (hambatan bolak balik) antara Anda dengan banjar (seorang saja)
/dcc chat mantan Mengirimkan mantan permintaan "dcc chat". mantan harus mengetikkan /dcc chat kali untuk menerima dcc chat tersebut (catatan: Anda menggunakan nick kali). DCC Chat lebih cepat, bebas hambatan ("lag") dan bersifat lebih pribadi jika dibandingkan dengan /msg
/msg =mantan main air yuk Sekalinya hubungan DCC Chat telah terjalin, Anda bisa menggunakan perintah /msg =nick untuk berbincang-bincang (perhatikan tanda sama dengan [=] sebelum nick). DCC tidak melalui server, jadi tidak akan terpengaruh oleh hambatan-hambatan (lag) dari server, net split, dan lain-lain
mantan akan melihat: =kali= main air yuk
/help Perintah ini biasanya dapat ditemukan hampir di setiap client. Cobalah.
/quit selamat malam! Anda akan "quit" IRC, dengan meninggalkan pesan. Para pemain yang lain akan melihat: *** Signoff: kali (selamat malam!) (catatan: Anda menggunakan nick kali)

CATATAN: Bila Anda tidak sedang berada di dalam suatu channel, kalimat yang dimulai dengan garis miring (/) tidak akan ber-efek apa-apa, dan beberapa perintah akan memberikan hasil yang lain atau tidak berfungsi sama sekali.
Readmore »


07/02/2011 16:01
Liputan6.com, Sampit: Sebanyak empat desa di Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, masih terisolasi dan hanya bisa dijangkau dengan transportasi air. "Keempat desa itu adalah Soren, Camba, Palangan dan Simpur," kata Camat Kota Besi Syahrial di Sampit, Senin (7/2).Di Kecamatan Kota Besi terdapat sembilan Desa, dua kelurahan dan Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) Kandan.

Pembangunan di empat desa itu agak tertinggal dibandingkan dengan desa lain di Kecamatan Kota Besi karena daerah itu hanya dapat dijangkau dengan jalur sungai. Ia berharap pemerintah daerah membangun jalan darat agar pembangunan di desa tersebut tidak tertinggal dengan desalain. "Letak empat desa itu berada di pinggir Sungai Mentaya atau sekitar 20 hingga 25 kilometer dari ibu kota kecamatan," katanya.

Sementara Bupati Kotim Supian Hadi berjanji akan segera membuka isolasi desa itu dengan membuat jalan darat. "Usul perencanaan pembangunan jalan tersebut telah masuk dan mudah-mudahan pelaksanaannya dapat dimulai pada 2011," katanya. Pembangunan daerah pedesaan di Kotim selama ini sering terhambat karena belum tersedia jalan darat.(ADO/Ant)
Readmore »

gunung bromo

Gunung Bromo di Probolinggo, Jawa Timur (Jatim), masih berstatus awas dalam
radius 3 Km. Pemprov Jatim telah melakukan persiapan untuk menghadapi kondisi terburuk yang ditimbulkan akibat letusan gunung tersebut.

"Kita tetap melakukan persiapan dalam kondisi yang terburuk. Dalam penanggulangan ini adalah one command, satu komando, dan komandonya di sini langsung dipimpin bupati di tingkat policy. Sedangkan di tingkat lapangannya diserahkan kepada kapolres dan Pak Dandim," kata Wakil Gubernur Jatim, Saefullah Yusuf.

Hal itu dikatakan dia saat Pembukaan Rapat Konsolidasi Penanggulangan Kemiskinan yang digelar di Kantor Wapres, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (29/11/2010).

Menurut Gus Ipul, sapaan akrabnya, dalam radius 3 Km ada sekitar 699 orang yang harus dievakuasi, radius 6 Km sebanyak 2.800 orang, dan radius 10 Km sebanyak 6.900 orang. Kini, telah disiapkan 10 titik pengungsian untuk menampung total sekitar 7.000 pengungsi jika Bromo benar-benar 'mengamuk'.

"Kemudian yang sekarang dilakukan terus menerus adalah sosialisasi kepada
masyarakat agar kalau itu benar-benar terjadi mereka tahu apa yang harus
dilakukan," tambah mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) ini.

Gus Ipul melanjutkan, Pemda tidak mengalami kesulitan untuk berbicara dengan
warga menyangkut harta benda maupun ternak mereka yang terpaksa diungsikan. Gus Ipul tidak ingin ternak dan harta benda itu menjadi beban warganya yang berada di area berbahaya.

"Sampai hari ini statusnya masih tetap awas dan radiusnya tetap 3 Km. Semalam saya dengan Pak Syamsul Maarif (Kepala BNPB) dengan Pak Bupati didampingi Pak dandim dan Pak kapolres melakukan koordinasi sekali lagi dan melakukan doa bersama lintas agama," tutup Gus Ipul.
Readmore »

Memperingati 10 November

Peristiwa 10 November 1945 atau dikenal sebagai “Battle of Surabaya” merupakan peristiwa sejarah perang antara Indonesia melawat Sekutu yakni Inggris dan Belanda. Lalu berpihak dimana Amerika?? Tidak terbantahkan lagi bahwa Inggris dan Belanda termasuk Australia (kelak berperan dalam agresi I dan II) adalah sekutu setia Amerika.

Pada 1 Maret 1942, tentara Jepang mendarat di Pulau Jawa, dan tujuh hari kemudian, tepatnya, 8 Maret, pemerintah kolonial Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Sejak itu, Indonesia diduduki oleh Jepang.

Tiga tahun kemudian, Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu setelah dijatuhkannya bom atom (oleh Amerika Serikat) di Hiroshima dan Nagasaki.

Peristiwa itu terjadi pada Agustus 1945. Mengisi kekosongan tersebut, Indonesia kemudian memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Sebelum dilucuti oleh sekutu, rakyat dan para pejuang Indonesia berupaya melucuti senjata para tentara Jepang. Maka timbullah pertempuran-pertempuran yang memakan korban di banyak daerah. Ketika gerakan untuk melucuti pasukan Jepang sedang berkobar, tanggal 15 September 1945, tentara Inggris mendarat di Jakarta, kemudian mendarat di Surabaya pada 25 Oktober. Tentara Inggris didatangkan ke Indonesia atas keputusan dan atas nama Sekutu, dengan tugas untuk melucuti tentara Jepang, membebaskan para tawanan yang ditahan Jepang, serta memulangkan tentara Jepang ke negerinya. Tetapi, selain itu, tentara Inggris juga membawa misi mengembalikan Indonesia kepada pemerintah Belanda sebagai jajahannya.NICA (Netherlands Indies Civil Administration) pun membonceng. Itulah yang meledakkan kemarahan rakyat Indonesia di mana-mana.

Di Surabaya, dikibarkannya bendera Belanda, Merah-Putih-Biru, di Hotel Yamato, telah melahirkan Insiden Tunjungan, yang menyulut berkobarnya bentrokan-bentrokan bersenjata antara pasukan Inggris dengan badan-badan perjuangan yang dibentuk oleh rakyat. Bentrokan-bentrokan bersenjata dengan tentara Inggris di Surabaya, memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, (pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur), pada 30 Oktober.

Setelah terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, penggantinya (Mayor Jenderal Mansergh) mengeluarkan ultimatum yang merupakan penghinaan bagi para pejuang dan rakyat umumnya. Dalam ultimatum itu disebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah jam 6.00 pagi tanggal 10 November 1945.

Ultimatum tersebut ditolak oleh Indonesia. Sebab, Republik Indonesia waktu itu sudah berdiri (walaupun baru saja diproklamasikan), dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) sebagai alat negara juga telah dibentuk.

Selain itu, banyak sekali organisasi perjuangan yang telah dibentuk masyarakat, termasuk di kalangan pemuda, mahasiswa dan pelajar. Badan-badan perjuangan itu telah muncul sebagai manifestasi tekad bersama untuk membela republik yang masih muda, untuk melucuti pasukan Jepang, dan untuk menentang masuknya kembali kolonialisme Belanda (yang memboncengi kehadiran tentara Inggris di Indonesia).

Pada 10 November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan besar-besaran dan dahsyat sekali, dengan mengerahkan sekitar 30 000 serdadu, 50 pesawat terbang, dan sejumlah besar kapal perang.

Berbagai bagian kota Surabaya dihujani bom, ditembaki secara membabi-buta dengan meriam dari laut dan darat. Ribuan penduduk menjadi korban, banyak yang meninggal dan lebih banyak lagi yang luka-luka. Tetapi, perlawanan pejuang-pejuang juga berkobar di seluruh kota, dengan bantuan yang aktif dari penduduk.

Pihak Inggris menduga bahwa perlawanan rakyat Indonesia di Surabaya bisa ditaklukkan dalam tempo 3 hari saja, dengan mengerahkan persenjataan modern yang lengkap, termasuk pesawat terbang, kapal perang, tank, dan kendaraan lapis baja yang cukup banyak.

Namun di luar dugaan, ternyata perlawanan itu bisa bertahan lama, berlangsung dari hari ke hari, dan dari minggu ke minggu lainnya. Perlawanan rakyat yang pada awalnya dilakukan secara spontan dan tidak terkoordinasi, makin hari makin teratur. Pertempuran besar-besaran ini memakan waktu sampai sebulan, sebelum seluruh kota jatuh di tangan pihak Inggris.

Peristiwa berdarah di Surabaya ketika itu juga telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat yang menjadi korban ketika itulah yang kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan. (wiki)

Peristiwa 10 November – Pertempuran Surabaya / Battle of Surabaya
Bagian dari Perang Kemerdekaan Indonesia

Indonesia melawan Britania Raya – Belanda
Tanggal 27 Oktober – 20 November, 1945
Lokasi Surabaya, Indonesia

IndonesiaKomandan : Bung Tomo

Kekuatan : 20,000 tentara

Jumlah korban : 16,000

SekutuKomandan : Brigjen A. W. S. Mallaby – Mayjen E. C. Mansergh

Kekuatan : 100,000 pasukan, didukung tank, pesawat tempur, dan kapal perang

Jumlah korban : 2,000
Readmore »

kejadian aneh tanggal 26

ENTAH secara kebetulan atau tidak, yang pasti ada banyak fakta di mana bencana besar di Indonesia rata-rata terjadi pada tanggal 26.

Tanggal 26 menjadi misteri. Di milis-milis dan forum internet ramai diperbincangkan. Umumnya yang menjadi fokus pembicaraan adalah pertanyaan mengapa banyak bencana besar khususnya di negeri ini terjadi pada tangga 26. Antara percaya "takhayul" dan tidak, orang-orang mengaitkannya dengan mistik.

Beberapa contoh yang nyata adalah peristiwa tsunami Aceh yang menewaskan ribuan orang terjadi pada tanggal 26 Nopember tahun 2004, gempa Yogyakarta 26 Mei tahun 2006. gempa Tasik tanggal 26 Juni 2010, tsunami Mentawai 26 Oktober 2010 dan letusan Gunung Merapi juga terjadi pada 26 Oktober 2010.

Masih banyak lagi peristiwa besar lain yang terjadi pada tanggal tersebut. Tentu setiap kejadian alam ada hikmahnya. Namun demikian manusia tidak serta merta mengetahui dan menyadari apa hikmah dibalik bencana atau musibah itu baik dari sisi korban jiwa, kejadian alamnya atau bahkan waktu kejadian itu sendiri.

Jika diteliti dan diamati, setiap bencana selalu berkaitan dengan bulan purnama. Sebagai contoh, gempa dahsyat dan tsunami paling hebat abad ini yang melanda Aceh, Sumatera dan beberapa negara Asia Tenggara hingga menewaskan lebih dari 210.000 jiwa terjadi pada tanggal 26 Desember 2004. Bila dilihat pada kalender hijriyah dan kalender Jawa, maka tanggal itu besamaan dengan 14 Dzulkaidah 1425 H yaitu malam bulan purnama.

Gunung Merapi di Jawa Tengah meletus tanggal 26 Mei 2006 yang menewaskan banyak korban jiwa. Saat itu gunung Merapi juga batuk menyemburkan awan panas wedhus gembel yang menyapu kawasan wisata di sekitar lereng Merapi serta menurunkan hujan abu yang tebal hingga mencapai 4 kabupaten yaitu Klaten, Sleman, Magelang dan Boyolali. Tanggal 26 Mei 2006 bila dicek ke penanggalan Jawa atau hijriah bertepatan 27 Rabiul Akhir 1427 dimana biasanya menjadi titik balik bulan purnama. Kemudian terjadi gempa bumi Tasikmalaya tanggal 26 Juni 2010 dengan kekuatan 6,3 SR di laut Selatan. Akibat dari gempa itu, setidaknya ada 50 rumah runtuh. Tanggal 26 Juni 2010 bila ditilik pada kalender hijriah bertepatan 14 Rajab 1431 yaitu tepat malam bulan purnama.

Dan yang baru saja terjadi adalah meletusnya Gunung Merapi tanggal 26 Oktober 2010 atau tanggal 18 Dzulkaidah yang masih dekat dengan malam bulan purnama. Pertanyaannya mengapa banyak bencana alam terjadi pada tanggal 26 atau berdekatan dengan malam bulan purnama.

Para ulama berpendapat bahwa semua itu adalah peringatan dari Tuhan YME kepada seluruh umatnya. Hasyim Muzadi, Sekjen ICIS dan pengasuh Pesantren Al Hikam Malang dan Depok mennyerukan agar umat Islam untuk melakukan salat ghaib buat korban Merapi dan tsunami Mentawai, semoga semuanya khusnul khotimah, tentu termasuk Mbah Maridjan.

Menurut Hasyim, kematian Mbah Maridjan dan keadaan sujud menunjukkan bahwa almarhum tengah menyerahkan diri kepada Allah. Hasyim mengaku teringat pada ucapan Mbah Maridjan tahun 2006 lalu dalam bahasa Jawa. Inilah pesannya: "Panjenengan sak konco poro piageng, kedah "temen lan sak temene" mugi ndonyane tenterem." Artinya, Pak Hasyim dan para pembesar harus benar dan bertindak sebenarnya agar alam tenteram.

Berkaitan

Sementara itu, Richard A. Lovett dari National Geographic News, mengutip sejumlah ilmuwan, Kamis (28/10) mengatakan, gelombang tsunami di Mentawai dan meletusnya Gunung Merapi kemungkinan berkaitan satu sama lain. Gelombang tsunami itu dipicu oleh gempa bumi berkekuatan 7,7 Skala Richter yang terjadi pada Senin pukul 09.42, di pulau paling barat Sumatera itu. Tsunami dan gempa tersebut menewaskan lebih dari 300 orang.

Sementara itu para pakar memperkirakan dua bencana yang terjadi bersahutan itu memang berkoinsiden di dalam negara yang memiliki kegempaan paling di dunia itu. Indonesia, sebut National Geographic, berada di Cincin Api Pasifik, dan 17.500 pulau-pulaunya hidup dalam ancaman (guncangan) tektonik. Misalnya, di pulau Merapi berada, yaitu Pulau Jawa, lebih dari 30 gunung berapi mengancam lebih dari 120 juta orang penduduknya.

Para pakar pun mencatat bahwa gelombang tsunami yang terjadi pekan ini di luar dugaan karena tergolong besar untuk ukuran gempa yang menyertainya. Gempa 7,7 SR yang memicu tsunami Mentawai itu terjadi di zona patahan yang sama dengan gempa 9,0 SR yang memicu tsunami dahsyat di Samudera India (termasuk Aceh) pada 2004. Kendati gempa Senin itu tidak sekuat gempa 2004, namun tsunami yang diakibatkannya dapat menciptakan gelombang setinggi tiga meter dan melabrak pulau-pulau terdekat ke pusat gempa, bahkan di beberapa tempat tinggi gelombang tsunami bisa mencapai 6 meter.

Costas Synolakis, Direktur Pusat Riset Tsunami pada Universitas Southern California, menyebut peristiwa ini sebagai gempa bumi tsunami. Synolakis mengutip ini dari penaksiran ahli geofisika Emile Okal dari Universitas Northwestern. Kendati banyak jenis gempa bisa memicu tsunami, gempa bumi tsunami adalah kasus yang unik.

Pada tipe gempa seperti ini, pergeseran lempeng tektonik biasanya berlangsung lambat, terjadi pada periode yang lebih panjang dari yang diperkirakan, didasarkan pada intensitas geseran seismik, kata Synolakis dalam emailnya.
Readmore »